Bagi anak yang besar di era 90-an, akan selalu ada 2 lagu rap yang mampu kita hapal dan nyanyikan dengan lancar, yaitu lagu opening kera sakti dan lagu opening wiro sableng. Yep, memang Wiro sableng bukan lagi merupakan hal yang asing. Ada yang mengenal nya melalui novel, ada pula yang mengenal nya melalui film ataupun serial tv di hari minggu (eh, hari minggu atau sabtu ya?). Saat itu
Pada serial nya sendiri, Wiro sableng pernah diperankan oleh 2 aktor. Yaitu Ken Ken dan Abhie Cancer. Yah semacam film tersanjung yang pemeran Indah pernah diperankan oleh Lulu Tobing dan Jihan Fahira.
Tetapi dalam benak saya, sosok Wiro sableng yang paling melekat adalah yang diperankan oleh Ken Ken (saya tidak pernah ingat adegan yang diperankan oleh Abhie Cancer). Bahkan di keluarga saya, kasta film ini berada di atas film India nya Ajay Devgan maupun pertandingan tinju dunia. Jadi yang biasanya pertandingan acara kartun mingguan saya tergerus oleh pertandingan tinju dan film India, ketika kedua acara tersebut ada di jam nya Wiro sableng, mereka tidak mampu menggesernya.
Influence film ini sangat terasa ketika pada akhir nya acara ini mampu membangkitkan kreatifitas saya yang terpendam. Seragam sekolah putih saya pun mampu disulap menjadi baju silat Wiro. Lengkap dengan tato 212 dari spidol snowman. Hanya saja, ikat kepala tidak berwarna putih, melainkan berwarna merah hasil kreasi dasi upacara yang dilipat menjadi ikat kepala.
Kini di tahun 2018, Wiro sableng kembali hadir menjelma dalam layar perak. Pemeran nya kali ini adalah Tino bastian, anak dari pengarang novel Wiro sableng, Sebastian Tito. Apakah Tino mampu membangkitkan lagi karakter Wiro yang telah dilahirkan oleh ayahnya? Sepertinya film ini layak untuk ditunggu dan di tonton.. Apalagi sama gebetan yang jarak nya jauh disana.